12 April 2017

Come Back Stronger

Sejujurnya masih kaku banget lihat tulisanku sendiri apalagi kalo baca. Padahal dibelakang layar sekuat tenaga memaksa buat nulis ditengah kekacauan yang terombang ambing menyebalkan. Ah sudah lupakan masuk ke topik aja ya. Entah bingung absurd pokoknya, pilih judul cuma terlintas brand kaosnya atlet bulutangkis favorit aku GREYSIA POLLI, that is COME BACK STRONGER. Dia salah satu orang yang masih hidup bisa menginspirasi hidupku yang sebelumnya entah memang ngidola banget sama hero yang hanya bisa dikenang dihati alias died. Who ? yeah Baden Powell and Napoleon Bonaparte. Entah mungkin cuma nama itu yang ga stranger dikalangan anak sd pada zamannya dan aku pikir dulu keren aja ngefans sama mereka. Exactly aku dulu baca biografi tentang mereka dengan kapasitas otak anak sd dan sampai saat ini yang aku kenang mereka tidak menjadi pengecut hingga akhir hidupnya.


Mungkin quotes diatas bisa menjadi sedikit gambaran tentang kisah hidup mereka. Setiap orang pasti pernah mengalami titik terendah dalam hidup mereka sesuai keunikan masalah yang dirasakan. Penyelesaiannya pun kembali pada individu bagaimana bisa mengelola diri mereka dalam lingkaran kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Entah mereka memilih untuk menjadi pengecut atau pemenang. Persisnya hal ini yang sedang aku rasakan sejujurnya. Intinya berasa tidak punya otak apalagi tibanya masa PMS dimana hormon semakin mendukung. Tidak semangat, sulit eksplor ide, berusaha mencoba, mencari dan membuka pintu mimpi yang sebelumnya telah melewati kegagalan. Meski begitu aku menikmati perjalanan ini selagi masih diambang tengah kewarasan. Masih banyak yang patut disyukuri tapi tak dipungkiri manusia pasti pernah mengalami. Tak perlu menjadi sempurna hanya untuk mata manusia. Terkadang Sang Maha Segalanya selalu menguji hal yang selalu mengejutkan.

Tentunya disemua titik lemah hanya ada satu option yaitu bangkit. Jawaban pun tidak ada di mulut atau hati orang lain melainkan diri kita sendiri. Sekeras dan sesakit apapun untuk mengumpulkan sisa tenaga jiwa yang masih bisa dipergunakan. Tidak perlu menahan melainkan lepaskan agar tidak menjadi beban. Karena janji-Nya kesulitan dan kemudahan sudah menjadi satu paket sehingga kita hanya berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan apa tujuan hidup sebenarnya. Mulailah dengan menerima, mencintai diri kita sendiri bagaimana sejatinya kita sudah menjadi khalifah dan pemenang diantara ratusan ribuan sperma untuk menuju sel telur. Jadi rasakan Allah selalu ada dihati kita sebagaimana kita menjadi ciptaan-Nya yang terbaik dan manusia hanya sebagai warna untuk menuju kebahagiaan yang hakiki tidak pantas untuk terlalu larut dikeluhkan. Kekuatan itu kita yang menciptakan sebagaimana memiliki unsur mau atu tidaknya dorongan dalam diri kita. So, come back stronger !

0 komentar :

Posting Komentar