24 Desember 2013

PSIKOLOGI KOMUNIKASI : REVIEW FILM “TEST PACK” Diangkat dari novel karya Ninit Yunita

Pemain :
Reza Rahadian sebagai Rahmat
Acha Septriasa sebagai Tata
Renata Kusmanto sebagai Shinta
Dwi Sasono sebagai Heru

Menurut pendapat saya, dalam film ini menggambarkan bagaimana komunikasi itu sangat penting agar tidak timbulnya masalah. Dimana tokoh Rahmat dan Tata menginginkan seorang anak dari pernikahan yang sudah dijalani selama 7 tahun. Sebelum Tata mengetahui bahwa suaminya mandul, menurut saya mereka adalah pasangan yang saling mendukung. Berbagai cara mereka lakukan agar Tata bisa hamil salah satunya mencoba berbagai merk test pack dan melakukan pemeriksaan rahim. Rahmat yang notabene bekerja sebagai psikolog juga digambarkan bahwa ilmu yang ia pelajari bukan hanya diterapkan pada orang lain, melainkan diterapakan pada dirinya bagaimana mempertahankan sebuah pernikahan. Pada tahap proses pembuahan Tata juga menginformasikan ke ibunya sehingga komunikasi tetap terjalin.

Sedangkan Shinta yang dulunya adalah mantan pacar dari Rahmat juga mengalami hal yang sama. Namun Shinta dan suaminya yakni Heru tidak adanya komunikasi yang baik sehingga menimbulkan persepsi yang salah dan ditambah lagi orang tua dari Heru tidak mendukung. Sehingga hubungan Shinta dan Heru semakin rumit padahal masih saling cinta. Shinta yang sibuk dengan kariernya dan Heru pun juga sama. Komunikasi yang jelas antar pasangan akan membantu untuk mengetahui keinginan masing-masing. Oleh karena itu hal yang kecil pun menjadi hal yang besar. Seperti dalam cuplikan film ketika Tata mengetahui Rahmat mandul dan Tata membutuhkan waktu untuk menerima berita tersebut, namun disisi lain Rahmat ketahuan bertemu dengan mantannya yang sekedar teman senasib. Adanya salah pengertian dari Tata dan menimbulkan adanya keinginan untuk bercerai. Sehingga ia pun menyegerakan dan mengiyakan job yang ditawarkan oleh temannya ke Bangkok. Namun pada akhirnya mereka tidak bercerai dan Tata kembali ke pelukan Rahmat. Ketika kesadaran Rahmat menjemput Tata ke Bandara untuk mencegah kepergian Tata ke Bangkok.

Pada dasarnya akhir dari film ini menggambarkan bahwa adanya komunikasi yang terjalin dengan baik akan menyelesaikan konflik yang timbul akibat adanya perbedaan persepsi. Komunikasi verbal dan non verbal sangat berpengaruh terhadap persepsi seseorang. Karena ketika cara penyampaian informasi yang salah juga bisa menimbulkan konflik dan tidak bisa menyampaikan maksud yang ingin kita sampaikan pada orang tersebut. Selain itu dalam film ini juga mengajarkan pada kita tentang ketulusan bagaimana menerima kekurangan dari pasangan dan menjaga komitmen sekalipun konflik sedang terjadi.

11 Desember 2013

PSIKOLOGI KONSUMEN : " MATAHARI DEPARTEMENT STORE"


Seperti perusahaan-perusahaan lainnya matahari pun punya passion tersendiri dalam menjalankan bisnisnya. Matahari yang notabene department store sudah memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia sehingga harga barang-barangnya pun sama, yang terfokus pada barang-barang fashion. Salah satu staff Matahari yakni Bapak Aji Waskito yang sudah bekerja di Matahari selama 20 tahun melalang buana dari kota Batam, Semarang, Magelang hingga saat ini beliau bekerja di Matahari Mall Malioboro Yogyakarta. Beliau menjelaskan di Matahari menjual dua jenis produk yakni produk konsinasi atau produk titip jual misalnya merk Louis dan produk dari Matahari itu sendiri yaitu Nevada.



Target matahari untuk memperoleh keuntungan sudah dicanangkan perusahaan minimal sebesar 99,99% atau 100%. Dari presentase tersebut 26% diperoleh pada saat moment lebaran. Tak luput dari visi misi Matahari yakni pelayanan terbaik, kualitas terbaik maka Matahari pun memiliki berbagai strategi dan kematangan dalam berbisnis. Mereka fokus pada kelas sosial dan strategi pemasaran.
Menurut Bapak Aji perilaku konsumen sangat penting untuk dipelajari. Contohnya pada saat beliau bekerja di Matahari Magelang beliau melihat masyarakat Magelang tidak begitu suka akan diskon sehingga barang-barang yang disediakan adalah barang-barang baru. Kemudian selanjutnya perlu berfikir dalam mendistribusikan barang, misalnya mendistribusikan celana pendek di Matahari Magelang pasti jarang di jamah oleh orang sedangkan apabila memasarkan celana pendek di Matahari Mall Malioboro pasti cepat laku habis, apalagi di Mall Malioboro termasuk wilayah pusat wisata dan konsumennya selalu berganti-ganti. Karakter konsumen ada tiga, konsumen yang tidak tahu barang, tahu dan setengah tahu. Menurut pengalaman beliau konsumen yang mudah adalah konsumen yang memiliki karakter yang tahu dan tidak tahu sama sekali. Sehingga pramuniaga semakin mudah mengetahui apa yang diinginkan konsumen.



Selain yang sudah dipaparkan diatas, strategi-strategi lainnya yang dilakukan oleh matahari misalnya khusus pada hari Sabtu dan Minggu kasir diperbanyak sehingga pengunjung yang ramai tidak mengantri, karena menurut pengalaman pengunjung malas menunggu lama dikasir dan akhirnya meletakkan lagi barang yang akan dibelinya. Selain itu distribusi barang pada hari tersebut dimaksimalkan.



Keeksisan dan Kesuksesan Matahari tidak lari dari kerjasama antara karyawan dan staff yang ada. Untuk saat ini perekrutan karyawan sendiri dengan melakukan sistem kontrak selama per 6 bulan. Untuk gajinya sendiri sesuai dengan jabatan, dimana terdapat gaji pokok dan incentive personal. Apabila mereka ingin gaji yang lebih maka dibutuhkan kerja keras dan strategi melihat peluang, maka akibatnya presentase incentive akan semakin bertambah. Persaingan sehat antar karyawan pun terjadi bahkan karyawan yang sama-sama bekerja di Matahari namun berbeda lokasi pun bahkan sampai melakukannya. Sehingga mereka untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Contohnya perbedaan matahari di Galeria memperoleh pendapatan dengan presentase 18% dari penjualan sepatu, sandal dan celana dalam, mayoritas konsumen adalah wisatawan asing dan konsumen domestik yang berusia kira-kira menginjak dewasa tengah/akhir yang tidak suka berbelanja dikeramaian seperti Matahari di Mall Malioboro.

Sumber : Aji Waskito